Rabu, 30 Mei 2012

T'rang Boelan, Kejutan Didi Budiarjo dalam Koleksi Baru

T'rang Boelan, Kejutan Didi Budiarjo dalam Koleksi Baru

KEINDAHAN budaya Jawa tampak kental dalam koleksi yang ditampilkan Didi Budiardjo. Busana dodot hingga beskap dalam kemasan modern ditampilkan dengan memesona dalam show yang digelar di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta.

Setelah hampir lima tahun tidak terlihat karyanya di panggung mode, Didi Budiardjo kembali hadir dengan koleksi Couture 2012 bertema Clair De Lune atau T’rang Boelan.

Didi yang memulai kariernya dengan belajar mode pada Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo ini hadir menampilkan pergelaran adibusana pada 2012-2013. Dalam show-nya tersebut, Didi menyuguhkan 50 adibusana yang menawan. T’rang Boelan merupakan inspirasi Didi yang ingin menguak tradisi, esensi, dan inspirasi dari budaya yang menyertai seluruh kehidupannya selama ini.

"Hidup menurut saya itu berdasarkan tiga perkara, yakni kekuasaan, harta, dan kepandaian. Tanpa salah satu dari bilangan ter sebut, hidup ini bagaikan daun kering yang tertiup angin. Nah, tiga rasa yang menghantui saya sekarang ini, ya, past, present, and future. Itulah yang menginspirasi karya malam ini," ungkap pria berkacamata ini dalam konferensi pers sesaat sebelum pertunjukan, Rabu, 30 Mei 2012. 

Didi kali ini menyajikan kegelisahan rasa estetikanya dalam bentuk rancangan yang lebih kontemporer. Cita rasa tersebut terpancar dari cara pemakaian kain dalam bentuk wiron, dodot, beskap, dan stagen yang mengilhami dan memberi nutrisi dalam koleksi tampilan baru ini.

Tak hanya itu, permainan warna-warna netral, seperti putih, merah, hitam, dan biru disertai detail bulu-bulu dengan aksesori kristal pada tiap gaun menunjukkan sisi modernitas pada koleksinya. Didi juga menyiapkan karya masterpiece yang dihadirkan pada sebuah rancangan menggunakan wayang pada gaun tersebut. Wayang menjadi pengikat dalam pergelaran busana Didi karena secara literally memiliki arti bayang-bayang, di mana dalam bahasa Jawa berarti suatu bentuk pertunjukan.

"Sebagian ada yang terinspirasi dari air, sehingga gelombang pakaian dan warna itu memengaruhi. Koleksi ini juga tidak menggunakan bahan tradisional karena saya tidak mau membuat stereotip pada rancangan saya," tutupnya. (ind) (tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar