KOLEKSIÂ siap pakai (ready-to-wear) yang ringan dan banyak diminati membuat busana ini banyak dilirik para desainer, tak terkecuali perancang busana muslim Tanah Air.
Dalam pergelaran Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2012, misalnya. Empat desainer muslim ternama beradu kreativitas mengolah keindahan busana siap pakai bagi para muslimah. Mereka di antaranya Tuty Adib, Jenny Tjahyawati, Dian Pelangi, dan Nuniek Mawardi.
Keempat desainer tersebut berlomba memberikan suguhan apik dalam kreasi busana siap pakai yang trendi dan up-to-date dalam payung tema Into the Future.
Sebagai pembuka, Jenny Tjahyawati memamerkan koleksinya bertema Aquaristic yang memamerkan dominasi warna-warna air, mulai dari biru, hijau, ungu muda, hingga putih. Jenny menggunakan teknik tie dye Sasirangan, Kalimatan Selatan, di mana kain yang akan dicelup harus dijelujur terlebih dahulu. Hasilnya, mo tif pada kain tampil alami seperti bentuk tetesan, aliran, dan percikan air yang alami. Untuk memberikan kesan trendi pada koleksinya, Jenny memilih bahan rajut dan rayon spandex sehingga busananya terlihat kasual dan stylish.
Sementara desainer asal Solo, Tuty Adib memilih untuk unjuk gigi dalam tampilan gaun-gaun malam yang glamor dengan warna yang terinspirasi spektrum luar angkasa. Baginya, keindahan warna-warna luar angkasa banyak yang bisa dieksplorasi. Karenanya, dia pun menyajikannya dalam koleksi terbaru bertema Venus in love. Warna-warna tersebut dengan indah diolah Tuty lewat perpaduan teknik tie dye dan penggunaan bahan, seperti chiffon silk, taffeta, satin silk, dan duchess yang membuat kesan ringan melayang pada busana-busananya. Dari segi cutting, Tuty menampilkan lengan beraksen ruffles yang dipadankan dengan warna-warna shimmery, sehingga membuat efek dramatis namun memancarkan eks presi ketegasan dan ketangguhan yang mewarnai koleksinya.
Masih dengan rancangan futuristik, Dian Pelangi pun tak mau kalah menampilkan karya terbaiknya di panggung JFFF. Dian menerjemahkan koleksinya tersebut dengan tema Plastic Doll. Warna silver dan abu-abu dia padankan dengan warna sorbet, seperti salmon, hijau pupus, ungu, dan kuning pucat. Sejumlah flowing dress dia padankan dengan outer berupa kardigan yang memberi kesan ceria dan playfull. Dian juga memberikan detail berupa sedikit payet dan batu.
Tak kalah menarik, kesan futuristik yang kuat terpancar dalam koleksi Nuniek Mawardi. Dengan tajuk Life in Technicolor, Nuniek menuangkan spektrum warna seperti galaksi print, kaleidoskop print, dan teknik tie dye di atas bahan sutra, sifon, kulit, dan lain-lain. Long dress bermotif dengan dominasi jingga dan hijau dia padankan dengan outer berupa cropped jac ket berwarna jingga. Kesan futuristik juga terasa kental saat dia menampilkan dress hitam dengan penggunaan shoulder pad yang dia tempatkan di luar baju. (ind) (tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar