Senin, 21 Mei 2012

37 Tahun Berkarya, Ramli Siapkan Show di Belanda & Jerman

37 Tahun Berkarya, Ramli Siapkan Show di Belanda & Jerman

SEMANGAT Ramli untuk memopulerkan busana khas Indonesia tidak pernah surut. Dalam waktu dekat, desainer senior ini akan menggelar peragaan busana di Jerman dan Belanda.
 
Tahun ini, Ramli genap 37 tahun berkiprah di dunia mode. Dia tetap konsisten memperkenalkan busana-busana yang sarat dengan nuansa Indonesia.
 
Salah satu buktinya, Ramli akan menggelar peragaan busana di Deen Haag, Belanda, 26-27 Mei dan di Hamburg, Jerman, 1 Juni 2012. Peragaan busana ini diberi judul “Ramli Goes to Europe”.
 
“Alhamdulillah, saya masih diberi kepercayaan untuk menampilkan koleksi busana di luar negeri,” tutur Ramli pada konferensi pers “Ramli Goes to Europe” di Bimasena Club, Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Minggu, 21 Mei 2012.
 
Ramli mengatakan, kesempatan menggelar busana di luar negeri merupakan keberuntungan yang menghampirinya. Namun, dia tidak menampik bantuan dan dukungan yang diberikan dari berbagai pihak, sehingga acara tersebut dapat terselenggara dengan baik.
 
Sebelum tampil di negara Eropa, Ramli terlebih dahulu unjuk koleksi busana di Tanah Air. Sekira 75 set busana, terdiri dari busana pria dan wanita ditampilkan oleh model profesional. Ramli mengatakan, tidak semua koleksi yang ditampilkan baru, namun disiasati dengan teknik padu padan koleksi baru.
 
Ramli masih mengusung gaya rancangan yang khas dengan bordir dan batik. Kali ini dia menampilkan kain motif tikar khas Kepulauan Riau yang identik dengan warna-warna cerah. 
 
Acara diawali dengan aksi para model pria yang mengenakan topeng dan menutupi panggung, lalu keluarlah para model yang tampil cantik dengan beragam kebaya. Mereka mengenakan busana modern bernuansa cokelat dengan taburan payet hingga kebaya putih tradisional, serta kebaya encim yang dipadankan dengan kain khas Indonesia. Selain itu, Ramli juga menampilkan kain bermotif tikar yang dikemas menjadi coat modern berwarna beige. Untuk busana pria, Ramli menampilkan kemeja, safari dan celana etnik bermotif tikar yang didominasi warna ungu, kuning, pink, dan cokelat.
 
Ramli mengatakan, keberangkatannya bersama tim ke Eropa tidak hanya demi mengembangkan ekspansi bisnis. “Saya juga ingin memperkenalkan budaya Indonesia ke mata dunia,” tutupnya.
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar