Kamis, 31 Mei 2012

CFE Bantu Atasi Kelemahan Bisnis Desainer Muda Indonesia

CFE Bantu Atasi Kelemahan Bisnis Desainer Muda Indonesia

MAJU dengan belajar dari orang yang berpengalaman di bidangnya memang diperlukan oleh seorang desainer muda Indonesia. Pasalnya, saat ini desainer Indonesia masil lemah dalam menembus pasar global. Karena itu, Jakarta Fashion Week tahun ini mengandeng British Council untuk mendatangkan para pakar fesyen ternama dari Center for Fashion Enterprise (CFE).
 
CFE adalah lembaga pengembangan bisnis yang melakukan inkubasi dan mendukung pengembangan label maupun desainer baru di sektor fesyen di Inggris. CFE telah beberapa kali bekerjasama dengan British Fashion Council selaku penyelenggara London Fashion Week untuk mengangkat para desainer mode di London, di antaranya Erdem, Richard Nicoll, Marios Schwab, dan Peter Pilotto.
 
"Merupakan kesempatan yang terhormat dapat turut andil dalam kolaborasi penyelenggaraan JFW tahun ini. Kami dapat berdiskusi dan bertukar ide strategi dalam membangun bisnis mode yang kompetitif di dunia ini. Kami senang memberikan pengetahuan dan pengalaman kami semua untuk para desainer muda di Indonesia ini," tutur Wendy Malem, Direktur CFE kepada Okezone saat jumpa pers JFW 2013 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2012.
 
Selain Wendy Malem, beberapa orang ternama dan berpengaruh di industri mode dunia pun hadir di acara workshop JFW, seperti Angela Quaintrell, Toby Meadows, dan Sanjeev Davidson.
 
Angela Quaintrell adalah pakar retail dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Dia merupakan buyer pertama yang membeli koleksi Alexander McQueen dan membantu mengangkat profil desainer seperti Dries Van Noten. Sementara Toby Meadows ialah pakar mode yang pernah bekerja untuk beberapa brand fesyen ternama dan para desainer kelas atas, seperti Ralph Lauren, Gucci, dan Vivienne Westwood.
 
Dalam workshop yang diikuti oleh delapan desainer muda Indonesia tersebut, para pakar membagi semua ilmu yang mereka miliki untuk membantu mengembangkan potensi bisnis desainer muda Indonesia.
 
Menurut Toby Meadows, untuk membangun sebuah brand membutuhkan waktu yang lama. Itulah yang dibutuhkan desainer Indonesa untuk ke depan.
 
"Ada beberapa kelemahan, yaitu desainer membutuhkan waktu lama untuk membangun namanya dan itu sudah diketahui. Karena itu, saya ingin membantu dan membagi ilmu tersebut untuk mereka semua," tutupnya. (ina)
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar