Rabu, 13 Juni 2012

"Phone Sex" dan Hiperseksual

"Phone Sex" dan Hiperseksual

TANYA :

Dokter yang baik hati, saya berkenalan dengan seorang pria melalui teman kuliah saya. Dulu, pria ini juga satu kampus dengan saya, hanya saja kita beda fakultas dan jarang bertemu. Selama beberapa waktu, dia dekat dengan saya melalui telp dan chatting. Tapi saya heran pria ini selalu mengajak saya phone sex, bahkan di awal PDKT kami. Saya layani phone sex dia karena ingin tahu karakter laki-laki ini, karena saya sedang mencari pasangan hidup. Tapi saya semakin curiga karena dia sangat lihai seolah-olah dia pernah ML sungguhan.

Pertanyaan saya, apakah dia termasuk hipersex karena hampir setiap malam meminta saya melakukan phone sex? Apa karena dia mempunyai libido tinggi karena saya juga berlibido tinggi? Akan seperti apa hubungan rumah tangga kami seandainya dia mau serius dok? Apakah dia akan rentan berselingkuh mengingat dia sering kerja di luar kota? Teri ma kasih banyak atas jawabannya.

(Chici, 24, Bekasi)

JAWAB :


Saya pikir sulit, bahkan tidak mungkin, memastikan apakah seseorang hiperseksual atau tidak hanya karena senang melakukan telepon seks. Bagi saya istilah phone sex sendiri sebenarnya tidak jelas. Masalahnya, orang yang melakukan percakapan melalui telepon dengan topik sesuatu yang erotik sebenarnya tidak lebih dari percakapan biasa.

Bedanya tidak langsung berhadapan dengan lawan bicara. Bagi sebagian orang, keadaan ini dirasa lebih bebas sehingga apapun dapat disampaikan bahkan sampai terangsang, melakukan masturbasi, dan sampai orgasme. Apa yang disampaikan melalui phone sex juga tidak mencerminkan apa yang telah atau pernah dilakukan. Tetapi tujuannya sama, yaitu menimbulkan rangsangan seksual bahkan sampai orgasme.                            

Kita tidak dapat memprediksi perilaku atau kemampuan seksual seseorang hanya berdasarkan percakapan phone sex.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar