Jumat, 22 Juni 2012

Kawin-Cerai di Masyarakat Ibarat Ganti Baju

Kawin-Cerai di Masyarakat Ibarat Ganti Baju

PERCERAIAN bukan sesuatu yang tabu lagi saat sekarang. Bahkan jika kita lihat di masyarakat, ada beberapa orang yang bercerai lebih dari satu kali. Ini artinya, mereka pun pernah menikah beberapa kali dan tetap gagal ketika menjalaninya.
 
Tentu ini merupakan kondisi yang berat bagi orang-orang yang gagal dalam pernikahan berkali-kali. Namun menurut psikolog Dra. Emilia Naland, M. Si dalam perbincangannya dengan Okezone melalui sambungan telefon, Kamis, 21 Juni 2012, semuanya kembali pada setiap individu dalam melihat sebuah arti pernikahan, apalagi yang sampai berkali-kali gagal.
 
“Itu artinya motivasi pernikahan mereka tidak terlalu kuat dan menganggap bahwa kawin- cerai berkali-kali merupakan hal lumrah. Bisa juga mereka memandang pernikahan itu seperti ganti baju. Seperti sudah biasa saja. Tentu yang seperti ini tidak bisa dicontoh,” katanya.
 
Mengenai perbedaan cara pandang pada orang yang telah berkali-kali mengalami perceraian, Emilia menjelaskan bahwa semuanya kembali ke setiap individu. Pasalnya secara psikologis, baik yang pernah mengalami perceraian berkali-kali dengan yang baru saja mengalaminya, tidak ada beda.
 
“Karena pada intinya, perceraian itu sebenarnya sama-sama menyakitkan. Meski demikian, tidak semua pasangan menginginkannya ketika ada masalah datang. Ini juga dilihat dari agama, pemahaman spiritualnya bagaimana. Karena ada agama tertentu yang tidak membolehkan pasangannya bercerai,” tutupnya. (ina)
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar