Sabtu, 28 April 2012

Risiko Autisme Akibat Merokok Saat Hamil

Risiko Autisme Akibat Merokok Saat Hamil

KOMPAS.com - Wanita yang merokok saat hamil berisiko lebih besar memiliki anak dengan high-functioning autism, seperti gangguan Asperger. Demikian hasil temuan awal para ilmuwan yang terlibat dalam US autism suveillance, sebuah program dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat.

"Telah lama diketahui bahwa autisme merupakan istilah umum untuk berbagai gangguan yang merusak keterampilan sosial dan komunikasi," kata Amy Kalkbrenner, asisten profesor di University of Wisconsin-Milwaukee Joseph J. Zilber School of Public Health, sekaligus peneliti utama studi tersebut.

"Apa yang kita lihat adalah bahwa beberapa gangguan pada spektrum autisme, mungkin dipengaruhi beberapa faktor seperti apakah seorang ibu merokok selama kehamilan," jelasnya.

Temuan ini dipublikasikan pada 25 April 2012 secara online dalam journal Environmental H ealth Perspectives.

Merokok selama masa kehamilan masih umum terjadi di Amerika Serikat, meskipun dampaknya pada bayi bisa sangat berbahaya. Kalkbrenner menemukan bahwa sekitar 13 persen ibu yang terlibat dalam studi ini telah merokok selama kehamilan.

Dalam kajiannya, Kalkbrenner dan rekan menggunakan ribuan data akte kelahiran anak dari 11 negara yang didiagnosis dengan autisme oleh CDC Autism and Developmental Disabilities Monitoring Network (ADDMN). Dari 633.989 anak, beberapa di antaranya lahir pada tahun 1992, 1994, 1996 dan 1998. Hasil analisis menemukan ada 3.315 anak yang diidentifikasi memiliki gangguan spektrum autisme pada usia 8 tahun.

"Penelitian ini tidak mengatakan dengan pasti bahwa merokok merupakan faktor risiko untuk autisme. Tetapi temuan ini menyatakan ada sebuah asosiasi antara merokok dan beberapa jenis autisme," kata Kalkbrenner.

Meski begitu, Kalkbrenner mengungkapkan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meng etahui hubungan antara keduanya.

"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu menemukan sebuah teka-teki. Dan dalam hal ini kita berhasil," katanya.

Riset yang digagas tim Kalkbrenner ini berbeda dengan kajian sebelumnya yang dilakukan para ahli dari Karolinska Institute Swedia yang berkolaborasi dengan peneliti dari Universitas Bristol di Inggris dan Universitas Drexel AS.   Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Autism and Developmental Disorders  itu tidak menemukan adanya korelasi antara merokok dan risiko autisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar