Senin, 30 April 2012

Intip Pola Asuh Anak di Berbagai Negara (II)

Intip Pola Asuh Anak di Berbagai Negara (II)

MENGASUH anak bukan pekerjaan mudah untuk dilakukan. Berbagai perilaku aneh anak yang kerap muncul, sering membuat orangtua kesulitan. Referensi berikut ini dapat memudahkan Anda merawat buah hati.
 
Perbedaan pola asuh anak di berbagai negara dapat menjadi pengetahuan tersendiri jika Anda ingin menguliknya lebih dalam. Dengan demikian, Anda mendapatkan ilmu baru menghadapi si anak, baik ketika tidur hingga mengajaknya berjalan-jalan. Simak ulasannya berikut ini, seperti diungkap Babble.
 
Serbia
 
Bayi di Serbia menghabiskan banyak waktu dengan punggung mereka. Menurut kearifan budaya setempat, membuat bayi berusia kurang dari enam bulan duduk akan membahayakan pinggulnya. Bahkan, Anda bisa melihat pinggul bayi diikat dengan kawat untuk mencegah mereka duduk.
 
Bulgaria
 
Jika Anda di Bulgaria, jangan heran jika ada orang mengagumi anak Anda kemudian meludahi wajahnya sambil mengucapkan, “Semoga kotoran ayam mengenaimu”. Menurut tradisi Bulgaria, jika seseorang memuji seorang anak, setan akan menjadi cemburu. Jadi, lebih baik berpura-pura bahwa anak Anda jelek dan menjaganya.

Yordania
 
Wanita Yordania biasanya menghindari makanan dan minuman dingin setelah melahirkan. Menurut kepercayaan tradisional, tulang-tulang ibu yang baru melahirkan masih terbuka. Sesuatu yang dingin dapat membuat ibu rentan terhadap penyakit di kemudian hari, termasuk rematik dan radang sendi. Mereka mengonsumsi makanan panas karena diperkirakan membantu merangsang produksi ASI.

Mongolia
 
Di Mongolia, ASI adalah sarapan, makan siang, dan makan malam para bayi. Ibu-ibu di Mongolia menyusui anaknya sampai berusia dua tahun, bahkan lebih. Melihat para ibu menyusui anak di tempat umum adalah hal lumrah.

Korea Selatan
 
Setelah melahirkan, wanita Korea Selatan memakan sup rumput laut untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Kandungan kalsium dan yodium yang tinggi, membuat hidangan ini diyakini dapat  memulihkan kesehatan tubuh setelah melahirkan dan membantu merangsang produksi susu. (ind)
 
 
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar