Senin, 02 Juli 2012

Video Ini Tunjukkan Bagaimana Sistem Imun Perangi Infeksi

Video Ini Tunjukkan Bagaimana Sistem Imun Perangi Infeksi

KOMPAS.com - Untuk pertamakalinya, para ilmuwan berhasil menggambarkan secara nyata, bagaimana infeksi bakteri dalam tubuh menyebar dan kemudian secara bertahap berhasil diatasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Peneliti dari Imperial College London Inggris menggunakan hewan tikus untuk membuat sebuah video yang menggambarkan bagaimana sistem imun bereaksi melawan infeksi. Tikus di laboratorium diinfeksi dengan kuman perut yang memancarkan cahaya, dan kemudian dipantau untuk melihat sejauh mana menyebar dalam tubuh, sebelum kemudian dilawan oleh sistem kekebalan.

Penelitian tersebut menunjukkan, siklus infeksi di dalam tubuh ternyata berlangsung selama sekitar 12 hari.  

Para ahli menggunakan bakteri Citrobacter rodentium yang telah direkayasa secara genetis untuk memancarkan cahaya dan dapat dilacak melalui alat pemindai tiga dimensi.  Setiap hari t ikus terinfeksi tersebut ditempatkan di pemindai (scanner) khusus berupa kotak kedap cahaya yang di bagian atasnya dilengkapi kamera bioluminescence.   

Paneliti memantau perkembangan bakteri dengan menganalisis tingkat cahaya yang dipantulkan tubuh tikus. Semakin terang cahaya yang dipancarkan berarti semakin banyak bakteri yang berkembang dalam area tubuh yang terinfeksi.

Para ilmuwan meneliti tikus sejak sebelum terinfeksi hingga hari ke-11.  Pada hari pertama pascainfeksi, mereka mendeteksi adanya infeksi yang terpusat di usus kecil. Dari hari ke dua hingga empat, bakteri tampak berkembang biak di usus, namun kemudian terpusat di bagian usus yang bernama sekum (cecum).

Pada hari kelima, patogen hanya tampak di folikel limfoid dari sekum, area yang biasanya mengeliminasi bakteri dari sistem pencernaan.

"Kami percaya inilah tempat patogen beradaptasi terhadap lingkungan internal dari inang (host)," kata peneliti.

Pada hari keenam, infeksi kemudian meningkat dan menyebar dari sekum ke  bagian distal rektum.  Pada hari kedelapan, seluruh usus terkolonisasi oleh bakteri.

Tetapi memasuki hari kesembilan, tubuh tikus menunjukkan perlawanan terhadap bakteri. Sistem imun mulai mengatasi infeksi, diawali dengan perlawanan di bagian kolon kemudian ke bagian sekum.

Pada hari ke-12, pertarungan melawan infeksi usai dan tidak ada lagi  bakteri Citrobacter rodentium yang tampak dalam pemindai.  Tikus tersebut sudah pulih dari infeksi bakteri.

Menurut pimpinan riset, Professor Frankel, penemuan dapat membantu para ilmuwan mengembangkan strategi baru melawan infeksi bakteri, yang kini makin resisten terhadap antibiotika.

"Infeksi Citrobacter rodentium pada tikus ini adalah model yang baik untuk meneliti infeksi E. coli 0157 pada manusia," ujarnya.

Strain E. Coli adalah bakteri yang berbahaya karena bisa menimbulkan gastroenteritis yang fatal bagi anak-anak dan oran g lanjut usia.   

 

Video lengkap dapat dilihat di sini.
          

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar